Sepanjang perjalanan dari bandara, warna kuning menjadi ciri has hampir setiap bangunan di Da Nang. Gw tanya Vu apakah warna tersebut mempunyai arti atau makna bagi masyarakat Da Nang, ternyata dia sendiri nggak tahu kenapa … he he he he … aneh juga ya … punya warna favorite bisa kompakan gitu. Tapi karena gara-gara warna kuning ini, begitu gue ngeliat ada bangunan berwana pinky, langsung menarik perhatian gue untuk berhenti dan mampir sebentar. Ternyata bangunan tersebut adalah sebuah gereja, keliatan ada salib diatas bangunan tersebut. Sayang pintu pagarnya terkunci, jadi gue nggak bisa masuk untuk berdoa dan mencari tahu gereja apa ini.
All the way from the airport, almost every building in Da Nang has a yellow color character. I asked Vu whether the colors have meaning or significance for the people of Da Nang, it turns out he did not know why ... he he he he ... very strange yaaa … how they compaction have a favorite color like that. But because of the yellow color, when I saw a pinky colored buildings, it’s direct in my attention to stop by. It turned out that the building is a church, seen by a cross on top of the building. Unfortunately the gate is locked, so I can not go inside to pray and find out what this church.
Rasa penasaran gue akan gereja satu ini, bikin gue searching di internet. Wow … ternyata gue berdiri di depan Gereja Katedral yang sangat terkenal. Gereja Katedral permen pinky ini adalah salah satu dari Gereja-Gereja tua besar dan itu dibangun untuk penduduk Perancis pada tahun 1923. Gereja ini dikenal penduduk lokal dengan nama Gereja Con Ga yang artinya Gereja Ayam Jago karena petunjuk arah arah angin berupa patung seekor ayam jago di atas menara gereja.
No comments:
Post a Comment