Hujan gerimis dan hawa dingin di bukit Khe Ha ternyata bikin perut gue keroncongan. Padahal tadi pagi di pesawat udah mengabiskan seluruh isi box sarapan yang disiapin hotel. Tadinya gue rada bingung sama Vu tiba-tiba dia berhenti di pelataran sebuah gedung yang nggak berpenghuni. Padahal gue bilang ama Vu, gue pengen makan siang makanan asli Vietnam yang paling enak, nggak peduli tempatnya mau di warteg atau pun di restaurant mahal. Nggak nyangka, ternyata di belakang gedung tersebut ada sebuah restaurant di pinggir sebuah sungai besar, yang kemudian gue realize itu adalah sungai Perfume yang sangat terkenal. Nama Restaurantnya adalah Nha Hang Vuon Thien Dang, yang artinya Garden Paradise Restaurant.
Drizzling rain and cold weather in Khe Ha hill turned out to make my stomach rumbling. Whereas this morning on the plane I ate all the entire contents of the breakfast box which hotel prepared for me. I was confused when suddenly Vu stopped his car in the courtyard of a building which is not inhabited. Whereas I have said to Vu that I wanted to have lunch at the restaurant where is having the most delicious Vietnamese, no matter where is the restaurant at road side stalls food or even at expensive restaurants. I don’t have thought that there is a restaurant at behind of the building on the edge of a large river, which then I just realize it is a very famous Perfume River. The name of the restaurant is Vuon Thien Dang Nha Hang, which means Paradise Garden Restaurant.
Lagi-lagi gue terbentur sama bahasa Vietnam. Kali ini bikin gue kebingungan mau makan apa, abis daftar menunya juga nggak bisa gue baca, so akhirnya gue pasrah sama Vu yang milih makanan yang di-order. Hhhmmm … gue exciting banget nih nungguin makanan yang dipilih Vu kayak apa bentuknya. Tadi dia sempat nggak enak hati takut kalo gue nggak bisa makan makanan yang di-order sama dia. Begitu makanan datang dan siap untuk disantap, Vu mempersilahkan gue makan …. gue sempet bingung … Busyet … cuma ada ikan, perkedel daging, dan sayur lalapan …. mana kenya
ng makan lauk ama lalapan doang kayak gini. Trus yang lucunya ada kulit lumpia juga … walah aneh bener orderannya si Vu ini. Akhirnya nggak tahan nanya juga gue sama Vu, tuh kulit lumpia buat apa? Eeehhh … dia malah terheran-heran and bilang, “Liza, are you really don’t know?” ….. Gue geleng-geleng dengan polosnya … he he he he he …. So Vu langsung ngambil kulit lumpia yang ternyata terbuat dari tepung beras dan biasa disebut rice paper. Kemudian dia taruh sayuran, ikan bakar, dan bumbu saus yang sudah
disediakan di atas rice paper, trus langsung dibungkus persis kayak lumpia dan ditaruh di atas piring untuk dimakan ….. wow!! Seru banget!! Tapi tetep aja, namanya orang Indonesia kalo belon ketemu nasi, belon berasa kenyang … he he he he he … so akhirnya kita order nasi juga dan surprise banget gue … nasi di sini enak banget rasanya. Yah … gue baru inget kalo beras Vietnam terkenal sangat enak kalau sudah dimasak jadi nasi.
No comments:
Post a Comment