(15) THE CITADEL - THE SECRET OF HUE CITY

Tempat ini adalah salah satu alasan gue travel ke Hue. Ternyata nggak cuma Negeri Tirai Bambu aja yang punya Forbidden City atau Kota Terlarang seperti di Beijing. Benteng Kompleks kota Hue yang didirikan pada masa Dinasti Nguyen 1805-1945 ini merupakan salah satu di antara peninggalan bersejarah kota kuno Hue yang menjadi Warisan Budaya Dunia. Kompleks istana Citadel di kota Hue ini terletak di tepi sebelah utara Sungai Huong (Sungai Perfume) diantara dua bukit pasir sebagai pelindungnya. Bukit Con Hen di sebelah kiri sebagai naga dan Bukit Con Da Vien sebagai harimau di sebelah kanan.

This place is one of the reasons of my travel to Hue. It turn out that is not only The Bamboo Curtain country China has a Forbidden City like in Beijing. The Citadel Complex of Hue which set up by Nguyen Dynasty from 1805 to 1945 is one amongst the relics of the Hue ancient capital town which become the World Cultural Heritage. The citadel palace complex in the Hue city is located on the North bank of Huong River (Perfume River) in the middle of two sand dunes as a patron. The Con Hen is on the left as a “dragon” and The Con Da Vien as a “Tiger” is on the right.

Dari tempat parkir mobil ke area kompleks lumayan jauh, apalagi luas kompleks ini 520 hektar dan terdiri atas tiga lingkaran benteng yaitu Kinh Thanh Hue (Benteng kota Hue), Hoang Thanh (Benteng Kerajaan) dan Tu Cam Thanh (Benteng Terlarang). So untuk menghemat waktu gue ikutin saran Vu untuk naik Chilo, sejenis becak kalau di Indonesia … he he he he he ... surprise ternyata di Vietnam ada becak juga. Lebih surprise lagi nih tukang becak kagak mau dibayar pake “Dong”, maunya dollar. Sempat terpikir pasti nih tukang becak mau malakin gue … ternyata dari hasil tawar-menawar Vu, dia cuma minta ongkos 2 dollar doang … walah murah bener :) Well … ayuk deh kita masuk ngejelajahi istana feodal yang indah ini, yang selalu selalu memberikan inspirasi bagi banyak seniman.

From the car park to the palace complex area is pretty much far, moreover the complex is covering 520 ha and consists of the three citadel circles namely Kinh Thanh Hue (Capital Citadel), Hoang Thanh (Royal Citadel) and Tu Cam Thanh (Forbidden Citadel). So to save time I follow the advice from Vu to ride Chilo, called becak if in Indonesia ... he he he he he ... surprise was in Vietnam there are becak as well. More surprised that the chilo driver didn’t want to receive “Dong” payment, he wants “dollar”. I thought he wants cheat me because of I am foreigner. But turn out from Vu bargained, he wants 2 dollars only … wow so cheap! Ok guys … let’s go stepping inside to exploring the beautiful feudal palace which is always giving the inspiration for numerous artists!

Lingkaran eksterior yang pertama kita lewati adalah Benteng Kinh Thanh Hue (Benteng Kota Hue), yang mulai dibangun tahun 1805 di bawah pemerintahan Kaisar Gia Long dan selesai pada tahun 1832 dibawah kekuasaan Kaisar Ming Mang. Selama 200 tahun terakhir, bangunan ini masih dipertahankan asli dengan hampir 140 konstruksi besar berbentuk persegi, melingkari kompleks sepanjang hampir 10 km, tinggi 6 meter, tebal 21 meter dan memiliki 10 pintu masuk. Di bagian atas dinding didirikan 24 benteng untuk tujuan pertahanan. Selain itu, Benteng memiliki gerbang yang menghubungkan pendukung Tran Binh Bastion disebut Tran Binh Mon (Gerbang Pelindung Perdamaian).

The first circle exterior we passed was Kinh Thanh Hue (Hue Capital Citadel), which began construction in 1805 under the reign of Emperor Gia Long and was completed in 1832 under the rule of Emperor Ming Mang. Over the last 200 years, it still retained the original building with nearly 140 square-shaped construction of large, complex circling along nearly 10 km, height of 6 meters, 21 meters thick and has 10 entrances. On the top of the walls are established 24 bastions for defensive purposes. In addition, Fortress has an ancillary gate connecting the Tran Binh Bastion called the Tran Binh Mon (Peaceful Protector Gate).

Jarak antara lingkaran benteng pertama ke benteng kedua cukup jauh. Sepanjang perjalanan kita ngelewati senjata-senjata berat peninggalan pada masa perang. Vu, sopir Chilo yang ternyata punya nama sama dengan guide gue, berusaha menjadi guide yang baik dengan bahasa Inggris yang nggak gue mengerti alias hancur banget … he he he he he … Sampai di depan gerbang lingkaran benteng kedua, Vu menghentikan chilo-nya. Dari sini gue musti jalan kaki karena sekarang kita masuk lebih jauh ke dalam Thanh Hoang (Benteng Kerajaan). Wow … keren banget nih tempat!! Classic dan kuno banget. Gue merasa berada di jaman kerajaan Ming Mang.

The distance between the circles of the first fort to second fort is quite distant. Along the way we passed the legacy of heavy weapons in war time. Vu, the Chilo driver who turned out to have the same name as my guide, tried to be a good guide which I did not really understand his English alias very worse ... he he he he he ... Up to the front gate of the second circle fort, Vu stop stop his chilo. From here I got to walk because now we go further into the Hoang Thanh (Royal Citadel). Wow … so cool this place!! It’s very classic and ancient palace. I was feeling like in the period of the reign of King Ming Mang.

Dari informasi internet yang gue dapet benteng ini ternyata dibangun pada 1804 dan baru benar-benar selesai pada tahun 1833, di bawah pemerintahan Raja Ming Mang. Benteng, yang lebih dari 600 meter panjang untuk setiap sisi, dibangun dengan batu bata 4m tinggi, dan 1m tebal. Sekitar benteng dilindungi oleh sistem palung. Kita bisa mendapatkan akses ke Benteng kerajaan melalui empat pintu masuk. Di masa lalu, Ngo Mon Gate hanya diperuntukkan bagi Raja. Benteng kerajaan ini terdiri atas lebih dari 100 karya arsitektur yang dibagi menjadi berbagai bagian:

¨ Bagian dari Gerbang Ngo Mon dan Istana Thai Hoa: digunakan untuk berbagai upacara kerajaan.

¨ Bagian untuk menempatkan kuil Para Raja di bawah Dinasti Nguyen: kuil Trieu Mieu, Thai Mieu, Hung Mieu, The Mieu dan Phung Tien.

¨ Bagian dari kantor urusan internal: Gudang untuk benda berharga, workshop untuk pembuatan berbagai artikel yang bermanfaat.

¨ Bagian dari Istana Kham Van dan Taman Co Ha: adalah tempat dimana para pangeran belajar atau santai.

From the internet information the fort was built in 1804 and only really completed in 1833, under the reign of King Ming Mang. The Citadel, which is more than 600 meters in long for each side, was built with bricks of 4 meters high, and 1 meter thick. Around the citadel is a protecting trench system. We can get access to the Imperial Citadel through four entrance gates. In the past, Ngo Mon Gate was only for the King. Royal Citadel consists of more than 100 fascinating architectural works divided into numerous sections:

¨ Section of the Ngo Mon Gate and the Thai Hoa Palace: used for various grand ceremonies.

¨ Section for placing shrines of the Kings under Nguyen Dynasty: Trieu Mieu, Thai Mieu, Hung Mieu, The Mieu and Phung Tien Temples.

¨ Section of internal affairs office: Storehouse for precious objects, workshop for manufacturing various useful articles.

¨ Section of the Kham Van Palace and Co Ha Garden: is where the princes studied or relaxed.

Tadinya gue udah mau balik ke tempat Vu karena gue liat jalan yang menuju ke bangunan berikutnya cukup jauh. Apalagi gue udah mulai betah di dalem istana … he he he he … Tapi kok ngeliatin banyaknya turis yang berdatangan dari arah jalan ini, bikin gue makin penasaran. Dengan agak sedikit lari karena takut kehabisan waktu gue akhirnya jalan juga menuju ke bangunan selanjutnya. Lucky me! Untung gue gak jadi ngelewatin nih tempat. Ternyata ini adalah lingkaran benteng ketiga yaitu Tu Cam Thanh (Benteng Terlarang). Benteng unik dan tua berwarna ungu ini merupakan tempat tinggal Kaisar dan keluarganya. Dibangun pada awal 1803 di bawah pemerintahan Kaisar Gia Long, yang awalnya bernama Cung Thanh. Kemudian pada tahun 1821, berubah namanya menjadi Tu Cam Thanh. Bagian benteng dibangun dengan dinding bata setinggi 3,72 meters, tebal 0,72 meters, dan melingkar sepanjang 1.230 meters. Sisi depan dan belakang benteng masing-masing sepanjang 324 meters, sedangkan sisi kiri dan kanan kedua lebih dari 290 meters panjang. Seluruh bagian terdiri atas 50 konstruksi arsitektur dari berbagai ukuran dan 7 gerbang untuk keluar masuk benteng. Gerbang Dai Cung Sen (Gerbang Istana Agung) yang berada di sisi depan hanya diperuntukkan bagi para Raja. Istana Can Chanh (Istana Pribadi Kerajaan) adalah tempat kaisar bekerja sehari-hari. Khon Thai Residence (Tempat Kediaman para Ratu) disediakan untuk untuk para ratu. Masih ada banyak lagi bagian-bagian lainnya seoerti, rumah Duyet Thi Duong (Gedung Theatre Kerajaan), Thuong Thien (dapur untuk makanan raja), Thai Binh Lau (ruang baca raja), yang semuanya memiliki nilai arsitektur tinggi.

At first I've come back to where Vu was waiting me because I see the road leading to the next building far enough. Moreover, I've started to feel at home inside the palace ... he he he he ... But I saw many of tourists who arrive from the direction of this road, makes me more curious. With a little bit run away for fear of running out of time I end up building roads leading to the next. Lucky me! I was not leaving the place. Apparently this is the third fort circle of Tu Cam Thanh (Forbidden Citadel). Unique and old purple citadel is a place to live the Emperor and his family. Built in the early 1803 under reign of Emperor Gia Long, it was initially named Cung Thanh. In 1821, it was renamed to be Tu Cam Thanh. This citadel part was built with brick walls of 3,72 meters high, 0,72 meter thick, and about 1.230 meters in circumference. The front and back sides are 324 meter long respectively, while the left and right side share both more than 290 meters long. The whole site consists of 50 architectural constructions of different sizes and 7 gates for facilitating the entrance and exit. Dai Cung Mon (the Great Palace Gate) is in the front side, only reserved for the Kings. Can Chanh Palace was the place for daily working of Emperors. Can Thanh (Emperor's Private Palace), Khon Thai Residence (Queen's Private Apartment) was reserved for the Queens. There are still many other sections, for instance, Duyet Thi Duong house (Royal Theatre), Thuong Thien (the kitchen for the Kings' food), Thai Binh Lau (King's reading room), all of which are of great architectural value.

Should you ever come inside the citadel, taking a look into the special feudal relics of immense architectural and cultural values, you will surely more or less love the traditional and classical side of Vietnam.